Minggu, 01 Januari 2012

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Pelapisan sosial dan kesamaan derajat banyak kita jumpai di lingkungan kita, berbagai hal dalam hal apapun pasti tidak luput dari perbedaan dalam pemberian, kesamaan, kesetaraan, pembagian yang setimbang dengan yang lainnya. Pelapisan sosial bisa diartikan sebagai pembedaan atau pengelompokkan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Kesamaan derajat sama seperti pelapisan sosial, tetpai kesamaan derajat ialah sesuatu yang bisa dikatakan memiliki status, tingkatan yang sama dalam lingkungan atau daerahnya. Kesamaan derajat terkadang membuat orang wibawa dan sangat disegani di sekitar lingkungannya, tetapi ada juga dari mereka yang ingin sama dengan apa yang orang lain rasakan. Karena mereka tak ingin diberlakukan tak adil terhadap semua yang akan dilakukan atau dilaksanakan oleh orang itu.

Pelapisan sosial bisa terjadi dengan sendirinya ataupun dengan disengaja. Mari kita bahas satu-persatu.

Terjadi dengan sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang ingin menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.

Terjadi dengan disengaja
Sistem pelapisan yang disusun dengan disengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.

Hal-hal seperti di atas tidak bisa dihindarkan. Semakin lama pelapisan sosial makin berkembang dan mendarah daging. Seperti halnya para petinggi arau pejabat negara yang tidak akan mau disamakan dengan rakyat kecil. Sementara kita sebagai manusia di mata Allah SWT adalah sama. Hanya manusia yang tidak bisa berbuat apa-apa tanpa adanya Allah SWT. Pada dasarnya harta yang kita miliki sekarang hanya titipan saja tidak akan dibawa saat kita dipanggil pulang nanti. Buat apa kita memandang sebelah mata orang yang kita tidak suka sementara Allah melihat kita sebagai manusia derajatnya adalah sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar